Selasa, 5 Juli 2011 - Penderita Alzheimer sepertinya kehilangan fungsi kognitifnya dengan cepat atau lambat dan tidak menyimpang dari jalur ini sepanjang masa penyakitnya. Penemuan ini dapat membantu orang memahami seberapa cepatnya ia dapat meluruh, dan untuk meningkatkan desain percobaan untuk perawatan masa depan.
Craig Thalhauser dan Nathalia Komarova dari Universitas California di Irvine menggunakan sebuah algoritma komputer untuk menganalisa data klinis yang dikumpulkan selama 23 tahun dari hampir 650 orang penderita Alzheimer.
Modelnya menunjukkan kalau ada dua tipe progresi – cepat dan lambat – melewati tiap tahap penyakit ini. Laju rata-rata progresi menembus tiap tahap dua tahun lebih cepat pada kelompok cepat daripada kelompok lambat.
Modelnya juga menunjukkan kalau orang tidak bertukar kecepatan: “Bila mereka bergerak cepat maka mereka akan terus seperti itu,” kata Komarova. “Arah progresi ditentukan dari awal.”
Apa penyebab perbedaan ini tidak jelas, walaupun mungkin karena faktor genetik, seperti, gen untuk protein tau yang berkaitan dengan perkembangan Alzheimer, kata Komarova.
Seseorang yang didiagnosa dengan Alzheimer sekarang dapat membandingkan waktu tahap awal degenerasi terhadap dataset Komarova untuk menentukan masuk kelompok mana dirinya. Penemuan ini juga dapat membantu merancang trial klinis yang lebih efisien, karena jumlah pasien cepat dan lambat dalam kelompok plasebo dan perawatan dapat mempengaruhi hasil.
Sumber
New Scientist, 11 Juni 2011
Referensi jurnal
Craig J. Thalhauser, and Natalia L. Komarova. Alzheimer’s disease: rapid and slow progression. Journal of the Royal Society Interface, doi: 10.1098/rsif.2011.0134
referensi dari faktakimia.com