- Back to Home »
- Para Peneliti Menciptakan Alat Regenerasi Jantung Nano
Para insinyur di Brown University dan di India menjanjikan pendekatan baru untuk merawat korban serangan jantung. Para peneliti membuat alat regenerasi jantung dari serat karbon nano dan sejenis polimer.
Dalam uji laboratorium, kepadatan sel jaringan jantung alami pada pelipatan nano enam kali lebih besar daripada sampel kontrol, sementara kepadatan sel syarafnya berlipat dua.
Para ilmuan beralih ke teknologi nano. Dalam sebuah lab, mereka membangung struktur mirip pelipatan yang terdiri dari serat karbon dan sejenis polimer yang diakui pemerintah. Uji menunjukkan kalau patch nano sintetis ini meregenerasi sel jaringan jantung alami – yang disebut kardiomiosit – begitu juga sel syaraf. Singkatnya, uji menunjukkan kalau daerah jantung yang mati dapat dibangkitkan kembali.
“Gagasan utamanya adalah meletakkan sesuatu di lokasi dimana jaringan mati berada untuk membantunya hidup kembali, sehingga anda pada akhirnya memiliki jantung yang sehat,” kata David Stout, seorang mahasiswa pasca sarjana di Sekolah Teknik Brown dan penulis utama paper yang diterbitkan dalam Acta Biomaterialia.
Apa yang unik mengenai eksperimen di Brown dan Institut Teknologi Kanpur India adalah para insinyur menggunakan serat nano karbon, tabung berbentuk heliks dengan diameter antara 60 hingga 200 nanometer. Serat nano karbon ini bekerja baik karena mereka adalah konduktor elektron yang bagus, melakukan tugas koneksi listrik yang menopang jantung untuk tetap berdetak. Para peneliti merajut serat nano bersama-sama menggunakan sebuah polimer asam poli laktik-co-glikolik untuk membentuk jala dengan panjang 22 milimeter dan tebal 15 mikron yang mirip dengan “sebuah pita hitam” kata Stout. Mereka meletakkan jaring ini pada sebuah substrat kaca untuk menguji apakah kardiomiosit akan mengkoloni permukaannya dan menumbuhkan lebih banyak sel.
In tests with the 200-nanometer-diameter carbon nanofibers seeded with cardiomyocytes, five times as many heart-tissue cells colonized the surface after four hours than with a control sample consisting of the polymer only. After five days, the density of the surface was six times greater than the control sample, the researchers reported. Neuron density had also doubled after four days, they added.
Pelipatan ini bekerja karena ia elastis dan kokoh, dan karenanya dapat merentang dan mengerut seperti halnya jaringan jantung, kata Thomas Webster, asisten profesor teknik dan ortopedik di Brown dan penulis korespondensi paper. Itu karena sifat dan serat nano karbon yang memungkinkan kardiomiosit dan sel syaraf mengumpul di pelipatan dan melahirkan sel-sel baru, dan pada gilirannya meregenerasi daerah tersebut.
Sumber berita :
Brown University.
Referensi jurnal :
David A. Stout, Bikramjit Basu, Thomas J. Webster. Poly Lactic-Co-Glycolic Acid: Carbon Nanofiber Composites for Myocardial Tissue Engineering Applications. Acta Biomaterialia, 2011; DOI: 10.1016/j.actbio.2011.04.028
referensi dari faktakimia.com